Selasa, 24 Maret 2020

ORGANISASI PARTAI DAN NON PARTAI PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL ANTARA TAHUN 1908-1945


     Pergerakan nasional Indonesia memunculkan organisasi pergerakan yang berkembang dikalangan Hindia Belanda. Secara umum organisasi-organisasi tersebut dapat dirincikan ke dalam beberapa masa berdasarkan corak pergerakannya. Maka dari itu, ada organisasi-organisasi kecil yang menyebar di seluruh Indonesia yang akan dijelaskan di bawah ini :


1. Budi utomo

     Bersifat Kooperatif, Memiliki tujuan untuk memajukan pengajaran dan kebudayaan Meliputi bidang-bidang seperti pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, dan kebudayaan. Budi utomo juga Merupakan organisasi pelajar dengan pelajar-pelajar STOVIA sebagai penggeraknya, Merupakan gerakan sosial-budaya. Tanggal Didirikannya 20 Mei 1908 dan pendiri dari Budi Utomo yakni Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo.

2. Sarekat Islam


     Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik Jawa. Organisasi ini awalnya dibentuk untuk melindungi pengusaha lokal agar dapat bersaing dengan penguasaha non lokal yang memonopoli perdagangan batik. SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 yang diketuai oleh H.O.S. Tjokroaminoto. Setelah menjadi SI, keanggotaan SI menjadi semakin besar karena semua orang diperbolehkan ikut dalam organisasi ini jika beragama Islam. Akan tetapi, pada tahun 1921, SI terpecah menjadi 2 kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya penyusupan paham sosialis-komunis.

3. Indische Partij

     Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember 1912. Pendiri organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto Mangoenkoesoemo. Mereka kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Indische Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan antara orang Indonesia dan Bumiputera, serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Organisasi ini adalah organisasi politik yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda. 
     
     Kritik tersebut ditujukan melalui tulisan R.M. Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku seorang Belanda). Oleh karena itu, pada 4 Mei 1913, Indische Partij dianggap sebagai partai terlarang dan ketiga tokohnya diasingkan ke negeri Belanda.

4. Perhimpunan Indonesia (Sebelumnya bernama Indische Vereeniging)
Tahun didirikannya adalah tahun 1908 (Indische Vereeniging) dan Tahun 1925 (Perhimpunan Indonesia). Pendiri dari PI yaitu Soetan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto. Indische Vereegining atau perhimpunan Indonesia sendiri adalah organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada tahun 1908.


5. Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)

     ISDV didirikan pada 9 Mei 1914, oleh Sneevliet (anggota Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda) dan rekan-rekannya di Surabaya. Organisasi ini menganut paham Marxisme, yang kemudian berganti nama menjadi Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920. Tidak lama kemudian kembali diubah menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Desember 1920. PKI diketuai oleh Semaun dengan Darsono sebagai wakil ketua dan Bergsma sebagai sekretaris partai. 

     Tokoh yang tergabung dalam organisasi ini adalah Alimin Prawirodirdjo dan Musso. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemerontakan di Jawa dan Sumatera yang kemudian ditumpas oleh pemerintah kolonial Belanda. Akibat aksi ini, PKI dianggap sebagai partai terlarang serta tokoh-tokohnya ditangkap dan diasingkan ke Tanah Merah dan Boven Digul.


6. Partai Nasional Indonesia (PNI)

     Pada awalnya, PNI adalah perkumpulan yang dibentuk Ir. Soekarno yang bernama Algemeene Studie Club tahun 1925. Karena adanya perkumpulan ini, berdirilah partai politik baru bernama Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927. Tokoh-tokoh yang tergabung adalah Ir. Soekarno, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq Tjokrohadisurjo, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi. PNI bergerak dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

     Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggota PNI semakin meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada tanggal 29 Desember 1929, empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen dan Soepriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan Bandung. Dalam proses persidangan Ir. Soekarno menyampaikan pembelaan berjudul “Indonesia Menggugat”.


7. Partai Indonesia (Partindo)

     Tanggal didirikannya adalah tahun 1929 dengan sang pendiri yakni Sartono. Partindo merupakan organisasi pecahan dari PNI, dikarenakan Ir. Soekarno yang menjadi tokoh PNI ditangkap pada tahun 1929. Organisasi ini memiliki tujuan untuk mencapai Indonesia yang merdeka. Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak bisa berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.

8. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI)
     PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember 1927. Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII), Budi Utomo (BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Kaum Studi Indonesia.


9. Partai Indonesia Raya (Parindra)

     Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah mencapai Indonesia Raya. Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi. Sikapnya terhadap pemerintah tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi luwes. 

     Tokoh-tokoh Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah inlandeer menjadi Indonesier.

10. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)

     Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo. Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin. Dasar dan tujuannya adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut asas incidental yang sama dengan Parindra.


11. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

     Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakilwakil Indonesia dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak yang sama.
     
     Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri. Namun usul tersebut ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda. Adanya kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Belanda tersebut, atas prakarsa Moh. Husni Thamrin pada tanggal 21 Mei 1939, dibentuklah Gabungan Politik Indonesia (Gapi).

12.   Organisasi Kegamaan
      Tanggal didirikannya adalah 18 November 1912 (Muhammadiyah) dan Tahun 1926 (Nahdlatul Ulama) dimana pendirinya yakni K.H. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan K.H. Hasyim Asy’ari (Nahdlatul Ulama). Dalam perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan dari golongan islam konservatif. Mereka meihat Muhammadiyah begitu terbuka terhadap kebudayaan barat sehingga khawatir kemurnian islam akan dirusakkan. Oleh karena itu, para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama. Gerakan Muhammadiyah banyak mendapat simpati termasuk pemerintah kolonial belanda karena perjuangannya yang tidak bersifat konfrontatif (menentang).

      Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.
1. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta.
2. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari 1926 di Surabaya, Jawa Timur.
3. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok Timur.


13. Organisasi Pemuda dan Wanita

      Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro Dharmo. Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya berasal dari siswa sekolah menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti).

     Organisasi kepemudaan lainnya yang bersifat kedaerahan banyak bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan sebagainya.

     Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga tidak mau ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini. Perkumpulan wanita yang didirikan sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-anak perempuan dengan cara memberi penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap yang merdeka, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang melampaui batas.


14. Tri Kormo Dharmo

      Tanggal didirikannya adalah 7 Maret 1915 dengan pendirinya yaitu R. Satiman Wiryo Sandjojo, Kadarman, dan sunardi. Organisasi kepemudaan yang pertama kali muncul adalah Tri Kormo Dharmo (Tiga Tujuan Mulia). Tujuan didirikan organisasi ini adalah agar pemuda Jawa ikut berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia.


15. PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia)

      Sumpah pemuda, tidak dapat lepas dari organisasi kepemudaan yang bernama PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang didirikan pada tahun 1926. PPPI mendapat dukungan dari sejumlah organisasi kepemudaan seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong Batak, dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai tujuannya yaitu persatuan Indonesia. Para pemuda ini menginginkan suatu upaya penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang dialami selama masa penjajahan.


16. Jong Indonesia

      Tahun didirikannya adalah Tahun 1927 dengan anggotanya yaitu sekumpulan organisasi-organisasi pemuda yang ada di Indonesia. Tujuan dibentuknya Jong Indonesia adalah untuk menyatukan seluruh pemuda di Indonesia dan yang memelopori penyelenggaraan Kongres Pemuda di Jakarta yang diikuti oleh seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Adapun Kongres Pemuda I diadakan di Jakarta pada tanggal 30 April 1926, yang diketuai oleh Muh. Tabrani dari PPKI. Sedangkan, Kongres Pemuda II diadakan di Jakarta tangga 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh wakil-wakil organisasi pemuda di seluruh daerah dan diketuai oleh Soegondo Djojopeospito dari PPPI.










Sekian materi kewarganegaraan dan pancasila hari ini, semoga dapat diambil ilmunya oleh banyak orang. Aamiin. 


Salam dan tetap jaga kesehatan ya!


Silvia Andaresta

~sandarrst~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ramadhan in Trenggalek: Takjil Hunting for Iftar!

                  A month most awaited by Muslims is able to open new hopes as well. This month of Ramadan, the weather in Trenggalek shows ...