ORGANISASI PARTAI DAN NON PARTAI PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL ANTARA TAHUN 1908-1945
Pergerakan nasional Indonesia memunculkan organisasi
pergerakan yang berkembang dikalangan Hindia Belanda. Secara umum
organisasi-organisasi tersebut dapat dirincikan ke dalam beberapa masa
berdasarkan corak pergerakannya. Maka dari itu, ada organisasi-organisasi kecil yang menyebar di seluruh Indonesia yang akan dijelaskan di bawah ini :
1. Budi utomo
Bersifat Kooperatif, Memiliki tujuan untuk memajukan
pengajaran dan kebudayaan Meliputi bidang-bidang seperti pengajaran, pertanian,
peternakan, perdagangan, teknik dan industri, dan kebudayaan. Budi utomo juga
Merupakan organisasi pelajar dengan pelajar-pelajar STOVIA sebagai penggeraknya,
Merupakan gerakan sosial-budaya. Tanggal Didirikannya 20 Mei 1908 dan pendiri dari Budi Utomo yakni Dr. Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo.
2. Sarekat Islam
Pada mulanya Sarekat Islam adalah sebuah perkumpulan para
pedagang yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI). Pada tahun 1911, SDI
didirikan di kota Solo oleh H. Samanhudi sebagai suatu koperasi pedagang batik
Jawa. Organisasi ini awalnya dibentuk untuk melindungi pengusaha
lokal agar dapat bersaing dengan penguasaha non lokal yang memonopoli
perdagangan batik. SDI kemudian diubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun
1912 yang diketuai oleh H.O.S. Tjokroaminoto. Setelah menjadi SI, keanggotaan
SI menjadi semakin besar karena semua orang diperbolehkan ikut dalam organisasi
ini jika beragama Islam. Akan tetapi, pada tahun 1921, SI terpecah menjadi 2
kubu, yaitu SI Putih dan SI Merah. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya
penyusupan paham sosialis-komunis.
3. Indische Partij
Indische Partij didirikan di Bandung tanggal 25 Desember
1912. Pendiri organisasi ini antara lain Dr. E.F.E. Douwes Dekker (Danudirja
Setiabudi), R.M. Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan dr. Tjipto
Mangoenkoesoemo. Mereka kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”. Indische
Partij bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme, menciptakan persatuan
antara orang Indonesia dan Bumiputera, serta mempersiapkan kehidupan rakyat
yang merdeka. Organisasi ini adalah organisasi politik yang berani mengkritik
pemerintah kolonial Belanda.
Kritik tersebut ditujukan melalui tulisan R.M.
Suwardi Suryaningrat yang berjudul Als ik een Nederlander was (Seandainya aku
seorang Belanda). Oleh karena itu, pada 4 Mei 1913, Indische Partij dianggap
sebagai partai terlarang dan ketiga tokohnya diasingkan ke negeri Belanda.
4. Perhimpunan Indonesia (Sebelumnya bernama
Indische Vereeniging)
Tahun didirikannya adalah tahun 1908 (Indische Vereeniging) dan
Tahun 1925 (Perhimpunan Indonesia). Pendiri dari PI yaitu Soetan Kasajangan Soripada dan R.M. Noto Soeroto. Indische Vereegining atau perhimpunan Indonesia sendiri adalah
organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda yang berdiri pada
tahun 1908.
5. Indische Social Democratische Vereeniging (ISDV)
ISDV didirikan pada 9 Mei 1914, oleh Sneevliet (anggota
Partai Buruh Sosial Demokrat Belanda) dan rekan-rekannya di Surabaya.
Organisasi ini menganut paham Marxisme, yang kemudian berganti nama menjadi
Partai Komunis Hindia pada 23 Mei 1920. Tidak lama kemudian kembali diubah
menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) pada Desember 1920. PKI diketuai oleh
Semaun dengan Darsono sebagai wakil ketua dan Bergsma sebagai sekretaris
partai.
Tokoh yang tergabung dalam organisasi ini adalah Alimin Prawirodirdjo
dan Musso. Pada tanggal 13 November 1926, PKI melancarkan pemerontakan di Jawa
dan Sumatera yang kemudian ditumpas oleh pemerintah kolonial Belanda. Akibat
aksi ini, PKI dianggap sebagai partai terlarang serta tokoh-tokohnya ditangkap
dan diasingkan ke Tanah Merah dan Boven Digul.
6. Partai Nasional Indonesia (PNI)
Pada awalnya, PNI adalah perkumpulan yang dibentuk Ir.
Soekarno yang bernama Algemeene Studie Club tahun 1925. Karena adanya
perkumpulan ini, berdirilah partai politik baru bernama Partai Nasional
Indonesia (PNI) pada tanggal 4 Juli 1927. Tokoh-tokoh yang tergabung adalah Ir.
Soekarno, dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Ir. Anwari, Mr. Sartono, Mr. Iskaq
Tjokrohadisurjo, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto, dan Dr. Samsi. PNI bergerak dalam
bidang politik, ekonomi, dan sosial.
Setelah Kongres tahun 1928 di Surabaya, anggota PNI semakin
meningkat sehingga mengkhawatirkan pemerintah kolonial. Akhirnya pada tanggal
29 Desember 1929, empat tokoh PNI yaitu Ir. Soekarno, Gatot Mangkoeprodjo,
Maskoen dan Soepriadinata ditangkap dan dijatuhi hukuman oleh Pengadilan
Bandung. Dalam proses persidangan Ir. Soekarno menyampaikan pembelaan berjudul
“Indonesia Menggugat”.
7. Partai
Indonesia (Partindo)
Tanggal didirikannya adalah tahun 1929 dengan sang pendiri yakni Sartono. Partindo merupakan organisasi pecahan dari PNI,
dikarenakan Ir. Soekarno yang menjadi tokoh PNI ditangkap pada tahun 1929.
Organisasi ini memiliki tujuan untuk mencapai Indonesia yang merdeka. Namun, karena kegiatan-kegiatannya yang sangat radikal
menyebabkan pemerintah melakukan pengawasan yang cukup ketat. Karena tidak bisa
berkembang, maka tahun 1936 Partindo bubar.
8. Permufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan
Indonesia (PPPKI)
PPPKI dibentuk di Bandung pada tanggal 17 - 18 Desember
1927. Beranggotakan organisasi-organisasi seperti Partai Sarekat Islam
Indonesia (PSII), Budi Utomo (BU), PNI, Pasundan, Sumatranen Bond, Kaum Betawi,
dan Kaum Studi Indonesia.
9. Partai Indonesia Raya (Parindra)
Partai Indonesia Raya (Parindra). Parindra didirikan di kota
Solo oleh dr. Sutomo pada tanggal 26 Desember 1935. Parindra merupakan fusi dan
Budi Utomo dan Persatuan Bangsa Indonesia (PBI). Tujuan Parindra adalah
mencapai Indonesia Raya. Asas politik Parindra adalah insidental, artinya tidak
berpegang pada asas kooperasi maupun nonkooperasi. Sikapnya terhadap pemerintah
tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi, jadi luwes.
Tokoh-tokoh
Parindra yang terkenal dalam membela kepentingan rakyat di volksraad adalah
Moh. Husni Thamrin. Parindra berjuang agar wakil-wakil volksraad
semakin bertambah sehingga suara yang berhubungan dengan upaya mencapai Indonesia
merdeka semakin diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Perjuangan Parindra dalam
volksraad cukup berhasil, terbukti pemerintah Belanda mengganti istilah
inlandeer menjadi Indonesier.
10. Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo)
Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) didirikan di
Jakarta pada tanggal 24 Mei 1937 oleh orang-orang bekas Partindo.
Tokoh-tokohnya antara lain Sartono, Sanusi Pane, dan Moh. Yamin. Dasar dan
tujuannya adalah nasional dan mencapai Indonesia Merdeka. Gerindo juga menganut
asas incidental yang sama dengan Parindra.
11. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)
Pada tanggal 15 Juli 1936, partai-partai politik dengan
dipelopori oleh Sutardjo Kartohadikusumo mengajukan usul atau petisi, yaitu
permohonan supaya diselenggarakan suatu musyawarah antara wakilwakil Indonesia
dan negara Belanda di mana anggotanya mempunyai hak yang sama.
Tujuannya adalah untuk menyusun suatu rencana pemberian
kepada Indonesia suatu pemerintah yang berdiri sendiri. Namun usul tersebut
ditolak oleh pemerintah kolonial Belanda. Adanya kekecewaan terhadap keputusan
pemerintah Belanda tersebut, atas prakarsa Moh. Husni Thamrin pada tanggal 21
Mei 1939, dibentuklah Gabungan Politik Indonesia (Gapi).
12. Organisasi
Kegamaan
Tanggal didirikannya adalah 18 November 1912 (Muhammadiyah) dan
Tahun 1926 (Nahdlatul Ulama) dimana pendirinya yakni K.H. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah) dan K.H. Hasyim
Asy’ari (Nahdlatul Ulama). Dalam perkembangannya, Muhammadiyah menghadapi tantangan
dari golongan islam konservatif. Mereka meihat Muhammadiyah begitu terbuka
terhadap kebudayaan barat sehingga khawatir kemurnian islam akan dirusakkan.
Oleh karena itu, para ulama mendirikan Nahdlatul Ulama. Gerakan Muhammadiyah
banyak mendapat simpati termasuk pemerintah kolonial belanda karena
perjuangannya yang tidak bersifat konfrontatif (menentang).
Di samping Muhammadiyah, gerakan keagamaan lain yang
memiliki andil bagi kemajuan bangsa antara lain, berikut ini.
1. Jong Islamienten Bond, berdiri tanggal 1 Januari 1925 di
Jakarta.
2. Nahdlatul Ulama (NU), berdiri pada tanggal 31 Januari
1926 di Surabaya, Jawa Timur.
3. Nahdlatul Wathan, berdiri tahun 1932 di Pacor, Lombok
Timur.
13. Organisasi Pemuda dan Wanita
Perkumpulan pemuda yang pertama berdiri adalah Tri Koro
Dharmo. Organisasi ini berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas
petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh dr. Satiman Wirjosandjojo, Kadarman, dan
Sunardi. Mereka mufakat untuk mendirikan organisasi kepemudaan yang anggotanya
berasal dari siswa sekolah menengah di Jawa dan Madura. Perkumpulan ini diberi
nama Tri Koro Dharmo yang berarti tiga tujuan mulia (sakti, budhi, bakti).
Organisasi kepemudaan lainnya yang bersifat kedaerahan
banyak bermunculan seperti Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong
Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar
Pelajar Indonesia), Pemuda Indonesia, Jong Islamienten Bond, kepanduan, dan
sebagainya.
Di samping gerakan para pemuda, kaum wanita juga
tidak mau ketinggalan. Pergerakan wanita dipelopori oleh R.A.Kartini dari
Jepara dengan mendirikan Sekolah Kartini. Perkumpulan wanita yang didirikan
sebelum tahun 1920 antara lain Putri Mardika yang didirikan atas bantuan Budi
Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk memajukan pengajaran terhadap anak-anak
perempuan dengan cara memberi penerangan dan bantuan dana, mempertinggi sikap
yang merdeka, dan melenyapkan tindakan malu-malu yang melampaui batas.
14. Tri Kormo Dharmo
Tanggal didirikannya adalah 7 Maret 1915 dengan pendirinya yaitu R. Satiman Wiryo Sandjojo, Kadarman, dan sunardi. Organisasi kepemudaan yang pertama kali muncul adalah Tri
Kormo Dharmo (Tiga Tujuan Mulia). Tujuan didirikan organisasi ini adalah agar
pemuda Jawa ikut berjuang mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
15. PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia)
Sumpah pemuda, tidak dapat lepas dari organisasi kepemudaan
yang bernama PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) yang didirikan pada
tahun 1926. PPPI mendapat dukungan dari sejumlah organisasi kepemudaan seperti
Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Minahasa, Jong
Batak, dan Jong Islamienten Bond dengan penuh keyakinan ingin mencapai
tujuannya yaitu persatuan Indonesia. Para pemuda ini menginginkan suatu upaya
penyatuan peletakan dasar untuk kemerdekaan dengan menentang ketidakadilan yang
dialami selama masa penjajahan.
16. Jong Indonesia
Tahun didirikannya adalah Tahun 1927 dengan anggotanya yaitu sekumpulan organisasi-organisasi pemuda yang ada
di Indonesia. Tujuan dibentuknya Jong Indonesia adalah untuk menyatukan
seluruh pemuda di Indonesia dan yang memelopori penyelenggaraan Kongres Pemuda
di Jakarta yang diikuti oleh seluruh organisasi kepemudaan di Indonesia yang
menghasilkan Sumpah Pemuda. Adapun Kongres Pemuda I diadakan di Jakarta pada
tanggal 30 April 1926, yang diketuai oleh Muh. Tabrani dari PPKI. Sedangkan,
Kongres Pemuda II diadakan di Jakarta tangga 27-28 Oktober 1928, dihadiri oleh
wakil-wakil organisasi pemuda di seluruh daerah dan diketuai oleh Soegondo
Djojopeospito dari PPPI.
Sumber-sumber yang saya gunakan :
- http://annesniwa.blogspot.com/2014/11/organisasi-pada-tahun-1908-1942-masa.html
- http://annesniwa.blogspot.com/2014/11/organisasi-pada-tahun-1908-1942-masa.html
- https://blog.ruangguru.com/tahukah-kamu-mengenai-organisasi-pergerakan-indonesia
- https://id.wikipedia.org/wiki/Kebangkitan_Nasional_Indonesia
- https://www.hariansejarah.id/2017/01/organisasi-pergerakan-nasional-indonesia.html
- serta buku pegangan pancasila Universitas Negeri Surabaya
Sekian materi kewarganegaraan dan pancasila hari ini, semoga dapat diambil ilmunya oleh banyak orang. Aamiin.
Salam dan tetap jaga kesehatan ya!
Silvia Andaresta
~sandarrst~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar